Resensi
Judul
buku : Tanaman industri
Pengarang
buku : Setijati Sastrapradja, Ketua
Sarkat Danimihardja
Roekmini Soejono
Niniek Woelijarni Soetjipto
Made Sri Prana
Penerbit buku : PN Balai Pustaka
Tahun terbit : tahun 1980
Tempat penerbitan : Jakarta
Tebal buku / jumlah halaman : vii +
125 halaman
Harga : -
Buku ini terbagi atas 59 bagian yang
menjelaskan 59 jenis tanaman industri yang mencangkup 125 halaman. Dan dibagi
dalam 6 kelompok berdasarkan hasil utama yang dihasilkan dari tanaman tersebut,
yaitu : rempah – rempah/bumbu, serat, minyak – minyakkan, pengharum, bahan minuman
dan makanan, dan bahan industri.
Kelomok pertama adalah rempah – rempah. Dimulai
dengan Bawang Merah. Tanaman dengan nama ilmiah Allumcepa var. ascalonicum ini memiliki tinggi 15 – 50 cm, umbinya
bulat, bagian atasnya lancip, berwarna merah lembayung dengan umbi – umbi
samping yang bulat tertekan dan ujungnya melancip. Bawang merah dibudidayakan
di daerah tropik dan subtropik. Umbi bawang merah dapat dimakan mentah,
campuran bumbu, dan obat tradisional. Diperbanyak dengan menanam umbi kecil
yang ujungnya telah dipotong. (1/5 x 321= 63 kata, ditulis 63 kata)
Tanaman kedua ialah Bawang Putih. Memiliki
nama ilmiah Allium satium. Bawang
putih memiliki tinggi sekitar 30 – 60 cm dengan akar serabut. Umbinya terdiri
atas batang yang berbentuk cakram, sisik tipis, dan umbi – umbi kecil yang orang
Jawa biasa menyebutnya siung. Umbinya digunakan sebagai rempah - rempah, campuran
bumbu masak dan penyedap masakan. Juga dijadikan tepung, butiran – butiran dan
ramuan obat tradisional. Bawang putih diperkembangbiakkan dengan siungnya. (1/5
x 328= 66 kata, ditulis 66 kata)
Tanaman ketiga ialah Cassia Vera yang
memiliki nama ilmiah Cinnamomum burmani.
Merupakan jenis tanaman yang kulit batang dan daunnya digunakan sebagai rempah
– rempah dan mengandung minyak atsiri dan lebih sering disebut cassia vera. Tingginya mencapai 15 m
dengan diameter batang lebih kurang 30 cm. Daun mudanya berwarna kemerahan.
Jenis ini berasal dari Indonesia. Kulit batang dan dahannya juga digunakan
untuk campuran bumbu masak,
penyegar minuman, dan bahan ramuan obat. Cassia vera umumnya diperbanyak dengan
biji. (1/5 x 377= 75 kata, ditulis 75 kata)
Tanaman keempat ialah Cengkeh. Cengkeh
memiliki nama ilmiah Syzygium aromaticum
berupa pohon, tingginya mencapai 10 m. Cengkeh berasal dari beberapa pulau di
Maluku. Yang paling diperlukan dari tanaman cengkeh adalah kuncup bunganya yang
sudah kering. Yang umumnya digunakan sebagai rempah – rempah, untuk campuran
rokok kretek dan campuran obat tradisional. Minyak cengkeh juga dimanfaatkan
dalam industri farmasi, panili, parfum, dan lain – lain. Cengkeh diperbanyak
dengan biji. (1/5 x 364= 71 kata, ditulis 65 kata)
Tanaman kelima ialah Gambir. Gambir
merupakan salah satu bahan penting dalam ramuan sirih. Tanaman bernama ilmiah Uncari gambir termasuk ke dalam suku kopi
– kopian. Batangnya berkayu. Daunnya berbentuk bundar telur atau lonjong. dan
tersusun berhadap – hadapan. Gambir untuk menyirih didapatkan melalui endapan
air rebusan daun gambir yang telah dikeringkan. Gambir ditemukan tumbuh liar di
hutan – hutan Sumatera, Kalimantan, dan Semenajung Malaya. Dibudidayakan dengan
biji. (1/5 x 318= 64 kata, ditulis 64 kata)
Tanaman keenam ialah Kayu Manis. Kayu
manis memiliki nama ilmiah Cinnamomum
zeylanicum. Tanaman ini termasuk dalam suku medang – medangan. Tingginya
antara 8 – 17 m. Daun m
udanya kemerah – merahan. Tanaman ini berasal
dari Sri Lanka. Kayu dan kulitnya terkenal sebagai rempah – rempah dan bumbu
masak dan juga dapat sebagai bahan obat. Pepangan batang dan akarnya menghasilkan
minyak atsiri. Daunnya biasa digunakan untuk pembuatan minyak wangi. Bijinya biasa
dijadikan lilin. Tanaman ini diperbanyak dengan biji. (1/5 x 380= 76 kata, ditulis
73 kata)
Tanaman ketujuh ialah Kemiri. Kemiri
memiliki nama ilmiah Aleurites moluccana
ini merupakan salah satu anggota suku jarak – jarakan. Buahnya agak bulat
tertekan, berwarna hijau, berbiji dua atau satu, berbulu halus. Bijinya
berkulit keras, berdaging putih kotor yang mengandung lebih kurang 60 – 66 %
minyak. Tanaman ini diduga berasal dari kepulauan Maluku.. Bijinya yang masih
mentah beracun tetapi setelah masak biasa dipakai sebagai bumbu masak. Minyak bijinya
terutama untuk membuat sabun, cat, lilin, dan lain – lain. (1/5 x 375= 75 kata,
ditulis 75 kata)
Tanaman kedelapan ialah
Ketumbar. Ketumbar memiliki nama ilmiah Coriandrum
sativum. Merupakan terna setahun, tingginya 20 – 100 cm, berbatang ramping.
Buahnya adalah buah kotak, bulat, bertulang dan berwarna coklat kekuningan, dan
berbiji dua. Ketumbar berkembangbiak dengan bijinya. Seluruh bagian tanaman ini
bias dipakai sebagai ramuan obat tradisonal. Daun mudanya digunakan sebagai
penyedap makanan. Buah keringnya untuk rempah – rempah, bumbu masak. Minyak
dari buahnya digunakan dalam obat – obatan. (1/5 x 329= 66 kata, ditulis 66
kata)
Tanaman kesembilan
ialah Lada. Lada bernama ilmiah Piper
nigrum. Tanaman ini tumbuh memanjat dan memanjang. Tingginya antara 5 – 15
m. Buahnya buni tak bertangkai, berbiji satu, berkulit keras, dan berdaging
buah tebal. Lada berasal dari India. Selain sebagai rempah – rempah, buah lada
juga dapat digunakan sebagai bahan penyedap, pengawet makanan, dan obat. Dapat
dikembangbiakkan dengan biji dan setek batang muda. (1/5 x 361= 72 kata,
ditulis 60 kata)
Tanaman kesepuluh ialah
Pala. Pala bernama ilmiah Myristica
fragans. Salah satu jenis suku pala – palaan. Tumbuhan ini tingginya mencapai
20 m. Buah pala buah batu, berdaging kuning muda kehijauan, berbentuk bulat
lonjong. Bijinya dikelilingi oleh aril merah yang melekat di bagian pangkal
biji. Biji berwarna coklat tua, berpola dan berbentuk bulat telur. Daging buahnya
dijadikan manisan, buah dan arilnya dipakai sebagai rempah – rempah.
Diperbanyak umumnya dengan biji. (1/5 x 334= 67 kata, ditulis 67 kata)
Tanaman kesebelas ialah
Pandan Wangi. Pandan wangi bernama ilmiah Pandanus
amaryllifolius. Tumbuhan ini berupa perdu kecil dan rendah, tingginya lebih
kurang 1,75 m.. Daunnya hijau kekuningan, panjangnya 40 – 80cm.. Dari pandan
wangi yang digunakan ialah daunnya, yaitu untuk penyedap, pewangi dan pewarna
hijau alami. Tumbuhan ini diperbanyak secara badaniah, yaitu dengan anak –
anaknya. (1/5 x 264= 53 kata, ditulis 53 kata)
Tanaman kedua belas
ialah tanaman Panili. Panili memiliki nama ilmiah Vanilla fragrans. Panili adalah suatu terna setahun yang merambat
pada pohon atau penompang lainnya sampai setinggi lebih kurang 15 m. Daun –
daunnya berbentuk bundar telur jorong atau bentuk lanset dengan ujung melancip.
Panili berasal dari daerah– daerah Amerika Tengah. Umumnya panili digunakan
sebagai bahan aroma atau rempah – rempah untuk member aroma dan rasa pada
makanan. Panili diperbanyak dengan biji atau setek batang. (1/5 x 359= 72 kata,
ditulis 72 kata)
Tanaman ketiga belas
ialah Serai Dapur. Nama ilmiahnya Cymbopongon
citrates. Jenis ini berupa tanaman tahunan yang membentuk rumpun tebal
dengan tinggi sampai 2 m. Batangnya keluar dari akar tinggal yang berimpang
pendek. Daunnya berbentuk pita yang makin ke ujung makin meruncing, berwarna
hijau kebiru – biruan. Minyak yang diperoleh dari daunnya digunakan untuk obat gosok dan untuk
pewangi pada sabun. Juga dapat sebagai penyedap masakan. Diperbanyak dengan
menanam anaknya yang telah berakar. (1/5 x 353= 71 kata, ditulis 71 kata)
Tananam keempat belas
ialah Tebu. Tebu memiliki nama ilmiah Saccharum
officinarum. Batangnya bulat panjang dan berbuku – buku. Tingginya dapat
mencapai 6 m. Warna batangnya beragam ada yang hijau, kuning, ungu, merah, dan
lain – lain. Helaian daun berbentuk pita dan terdapat bulu bulu yang panjang
dan tajam. Daerah asalnya belum bisa dipastikan. Air perasan tebulah yang
dimanfaatkan dalam industi gula. Diperbanyak dengan biji, setek batang, dan
setek ujung. (1/5 x 333= 67 kata, ditulis 67 kata)
Kelompok kedua ialah
penghasil serat. Tanaman pertama ialah Ganja atau Marijuana. Ganja bernama
ilmiah Cannabis sativa. Jenis ini
merupakan terna setahun yang tingginya mencapai 3 m. Daun dan batangnya ramping
dan berserat. Daunnya majemuk. Ganja berasal dari Asia Tenga. Dari daerah yang
beriklim troik sampai dingin. Ganja mengandung narkotik di serat, biji, dan
rezinnya. Tanaman ini di beberapa negara diizinkan ditanam untuk diambil
seratnya. Tetapi untuk diambil zat narkotiknya di beberapa negara dilarang
seperti di Indonesia. (1/5 x 353= 71 kata, ditulis 71 kata)
Tanaman kedua ialah
Kapas. Kapas termasuk ke dalam marga Gossypium.
Tubuh kapas mudah dikenal. Perawakannya berbentuk semak. Tinggi batang pada
umumnya kurang dari 3 m tetapi ada pula yang mencapai 8 m. Daunnya hampir
bulat. Diperbanyak dengan biji. Serat kapas terutama dipakai dalam industri
benang dan tekstil. Bijinya menghasilkan minyak yang antara lain untuk minyak
goreng, sabun, margarine, dan minyak pelumas. (1/5 x 345= 69 kata, ditulis 61
kata)
Tanaman ketiga ialah
Kapuk. Kapuk bernama ilmiah Ceiba
pentandra. Pohon kapuk dapat mencapai 27 m tingginya. Daunnya adalah daun
majemuk. Bijinya kecil – kecil, hitam, dibungkus oleh lapisan serat yang
berwarna putih. Serat kapuk dipakai terutama untuk mengisi bantal, kasur, dan
lain – lain. Diperbanyak dengan biji atau setek batang / cabang. (1/5 x 262= 52
kata, ditulis 50 kata)
Tanaman keempat ialah
Nanas Sabrang. Tanaman ini bernama ilmiah Agave
cantula. Daunnya berwarna hijau tua kebiru – biruan. Susunan perbungaannya
berbentuk malai, kurang lebih 6 m tingginya. Biasanya sesudah bunga mekar dan
bermunculan ratusan kabumbu pada cabang – cabang malai. Cara perbanyakannya
sama saja dengan sisal. Demikian pula pemanfaatan seratya. (1/5 x 240= 48 kata,
ditulis 48 kata)
Tanaman kelima ialah
Pandan Pudak. Tanaman ini bernama ilmiah Pndanus
tectorious. Daunnya yang berbentuk pita, agak kaku, panjang serta berduri
pada kedua tepi dan sisi bawah tulang daun utama. Perbungaannya terdiri atas
dua jenis, jantan dan betina. Buahnya adalah buah majemuk. Daunnya merupakan
bahan anyaman untuk membuat tikar, tas, topi, dan kerajinan tangan lainnya.
Perbanyakannya dapat dengan tunas batang atau setek ujung. (1/5 x 326= 65 kata,
ditulis 62 kata)
Tanaman keenam ialah
Pisang Manila. Tanaman ini mirip sekali dengan pisang yang biasa kita kenal.
Batangnya adalah batang semu. Tingginya mencapai 7 m. Daunnya berbentuk lanset,
hijau warnanya. Diperbanyak dengan biji, akar tinggal atau dengan anakan.
Seratnya kuat sekali dan mantap. Tahan terhadap kelmbapan dan air asin.
Seratnya biasa dibuat tali atau anyaman – anyaman. (1/5 x 271= 54, ditulis 54
kata)
Tanaman ketujuh ialah
Rami. Rami memiliki nama ilmiah Boehmeria
nivea. Tumbuhan ini termasuk ke dalam kelompok perdu dengan tinggi batang
berkisar antara 1 dan 2 m. Daunnya tersusun spiral. Tumbuhan ini diperbanyak
dengan biji, setek atau akar rimpang. Yang diambil dan dimanfaatan adalah serat
batangnya. Seratnya dimanfaatkan dalam pembuatan tekstil dan tali. Daunnya juga
dapat dipakai sebagai tumbuhan obat. (1/5 x 329= 66 kata, ditulis 59 kata)
Tanaman kedelapan ialah
Rapia. Rapia bernama ilmiah Raphia
pedunculata. Pohonnya lurus, tingginya sampai 24 m dengan pedaunan yang
menyirip. Buahnya berbentuk bulat telur terbalik. Palem ini berasal dari Amerka
tropik dan Malgasi. Yang dihasilkan dari tanaman ini yang utama ialah tali
rapia dari daunnya. Diperbanyak dengan biji. (1/5 x 235= 47 kata, ditulis 47
kata)
Tanaman kesembilan
ialah Rontal. Rontal bernama ilmiah Borassus
flabellifer. Tanaman ini perawakannya berbentuk pohon. Tinggi batangnya
mencapai 30 m dengan daun – daun yang berwarna hijau, menggerombol pada ujung
batang, berduri pada sisi tangkainya. sedangkan Diperbanyak dengan bijinya.
Nira rontal bisa dimasak dan dijadikan gula. Daunnya serba guna, antara lain
untuk bahan anyaman,dan atap rumah. (1/5 x 273= 55 kata, ditulis 54 kata)
Tanaman kesepuluh ialah
Rosela. Rosela bernama ilmiah Hibiscus
sabdariffa. Tumbuhannya berupa terna tegap. Tingginya antara 0,5 – 3 m.
Daunnya berbentuk bundar telur, kerap kali bercangap 3 atau terbagi 3. Buahnya
berbentuk bulat telur, berambut jarang, membuka dengan 5 katup. Bijinya
berjumlah 3 – 4 pada tiap ruang. Perbanyakannya dilakukan dengan biji. Serat
diperoleh dari kulit batangnya digunakan untuk pembuatan karung goni dan untuk
tali temali. (1/5 x 320= 64 kata, ditulis 64 kata)
Tanaman kesebelas ialah
Rumbai Latah. Tanaman ini bernama ilmiah Seripodendron
ghaeri. Tubuhnya berupa rumpun yang besar. Daunnya panjang berkisar antara
1 – 4 m, berduri pada kedua sisinya dan pada tulang daun tengah permukaan
bawahnya. Yang diambil dari tanaman ini ialah daunnya. Diperbanyak dengan
anakannya. (1/5 x 222= 44 kata, ditulis 44 kata)
Tanaman kedua belas ialah
Sisal. Sisal bernama ilmiah Agave
sisalana. Daunnya hijau tua, tampak berlapis lilin pada permukaannya,
tersusun tipang tindih. Bentuk daun seperti pedang, berduri kecil –kecil pada
tepinya. Sisal ditanam untuk diambil serat daunya. Serat sisal diantaranya
dipergunakan untuk membuat tali temali, karung, tas, tikar, permadani, topi,
dan lain – lainnya. Dan diperbanyak dengan kabumbu – kabumbunya. (1/5 x 315= 63
kata, ditulis 57 kata)
Tanaman ketiga belas
ialah Yute Jawa. Memiliki nama ilmiah Hibiscus
cannabis. Tergolong ke dalam terna semusim dan terna tahunan berumur pendek.
Tingginya mencapai 3 m. Batangnya tidak bercabang. Kulit batang mengandung
serat yang liat. Daunnya yang terbawah berbentuk jantung dan tidak berlekuk,
sedangkan yang berada di bagian atas berlekuk menjari yang agak dalam.
Diperbanyak dengan biji. Seratnya digunakan untuk pembuatan karung goni atau
untuk tali temali. (1/5 x 351= 70 kata, ditulis 66 kata)
Kelompok ketiga ialah
penghasil minyak. Tanaman pertama ialah Tengkawang. Minyak tengkawang
dihasilkan dari beberapa jenis meranti (Shorea spp.) yang tergolong ke dalam
kelompok meranti merah. Biji tengkawang mengandung banyak lemak dan protein.
Digunakan dalam industri makanan sebagai pengganti mentega cokelat (cocoa
butter). Juga sebagai bahan untuk pembuatan sabun, kosmetika, dan obat –
obatan. Diperbanyak dengan biji. (1/5 x 275= 55 kata, ditulis 55 kata)
Tanaman kedua ialah
Wijen. Wijen memiliki nama ilmiah Sesamun
orientale L. atau S. indicum L. Tingginya mencapai 2 m. Bunganya
terletak di ketiak daun sebelah atas. Bijinya banyak, kecil, dan gepeng. Warnanya
putih kekuningan, abu – abu, cokelat, atau hitam. Wijen dibudidayakan untuk
bijinya yang mengandung minyak bermutu tinggi. Minyak wijen dipakai sebagai minyak
goreng. Juga digunakan untuk margarine, lemak, sebagai obat – obatan, minyak
wangi, dan minyak rambut. Diperbanyak dengan biji. (1/5 x 348= 70 kata, ditulis
70 kata)
Tanaman ketiga ialah
Jarak Kepyar. Bernama ilmiah Ricinus
communis. Tinggi batang mencapai 5 m. Daunnya bertangkai panjang yang
helaiannya bercangap menjari. Buahnya bulat dan kulitnya berduri. Kandungan
minyak bijinya tinggi sehingga mudah terbakar. Minyak jarak dikenal sebagai
minyak pelumas mesin, minyak lampu, obat pencahar, dan lain – lain. Diperbanyak
dengan biji. (1/5 x 248= 50 kata, ditulis 50 kata)
Tanaman keempat ialah
Kayu Putih. Minyak kayu putih diperoleh dari daun kayu putih (Melaleuca leucadendra). Pohonnya berupa
perdu atau pohon yang tidak begitu tinggi dengan anak cabang yang menggantung.
Daunnya melancip pada kedua ujungnya dengan ktulang daun yang sejajar. Bunganya
berwarna putih susu sampai merah muda tersusun. Minyak kayu putih aslinya tidak
berwarna. Minyaknya digunakan sebagai obat luar, diminum atau campuran obat lainnya. Perbanyakannya dilakukan dengan biji.
(1/5 x 343= 69 kata, ditulis 67 kata)
Tanaman kelima ialah
Kelapa. Kelapa merupakan jenis tanaman yang paling serba guna. Batangnya
dipergunakan untuk bahan bangunan dan perkakas rumah tangga. Daunnya dianyam
menjadi atap. Dari tangkai tandan bunganya didapatkan nira yang kemudian diolah
menjadi cuka dan gula merah. Buahnya juga dapat dijadikan minyak goreng. Nama
ilmiahnya ialah Cocos nucifera.
Bunganya tersusun dalam bentuk tandan dan umumnya buahnya besar. Kelapa
memiliki banyak varietas. Tanaman ini diperbanyak dengan bijinya. (1/5 x 345=
69 kata, ditulis 68 kata)
Tanaman keenam ialah
Kelapa Sawit. Bentuk pohonnya menyerupai kelapa. Kelapa sawit mengandung sangat
banyak minyak. Nama ilmiah tanaman ini ialah Elaeis guineensis. Bunganya tersusun dalam bentuk tandan yang
bercabang banyak. Kulit buahnya berserabut. Daging buahnya padat. Daging buah
inilah yang mengandung minyak. Minyak kelapa sawit dipergunakan untuk mentega,
dabah baku sabun, dan lilin. Perkebunan kelapa sawit besar di Indonesia,
diusahakan di Sumatera. (1/5 x 315= 63 kata, ditulis 62 kata)
Tanaman ketujuh ialah
Bunga Matahari. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Heliantbus annus L. Bunga matahari berbatang basah tegak dan dapat
mencapai tinggi 3 m. Daunnya berbentuk jantung, mahkota bunganya tersusun dalam
satu lapisan, karangan bunganya ada yang besar dan ada yang kecil, dan bijinya
berwarna cokelat kehitam – hitaman. Bunga matahari diperbanyak dengan biji.
Bunga matahari dibudidayakan untuk bijinya. Bijinya digunakan sebagai bahan
mentah minyak goreng, sabun halus dan mentega. (1/5 x 357= 71 kata, ditulis 69
kata)
Kelompok yang keempat
ialah penghasil pengharum. Tanaman pertama ialah Menthol. Tanaman ini memiliki
nama ilmiah Mentha arvensis L. var. javanica. Bunganya kecil – kecil
berbentuk terompet dan berwarna ungu. Menthol digunakan sebagai obat, campuran
permen, dan pemberi aroma pada masakan. Perbanyakannya dapat dilakukan dengan
bijinya, setek pucuk, memecah rumun atau rimpangnya. (1/5 x 259= 52 kata,
ditulis 50 kata)
Tanaman kedua ialah
Dilem atau Nilam atau nama asingnya patchouli. Jenis ini termasuk ke dalam suku
paci –pacian dengan nama ilmiah Popostemon
cablin. Tumbuhnya merumpun pendek, tegak atau condong. Daunnya berbau harum
bila diremas. Bunganya berwarna putih. Asal tanaman ini tidak dapat dipastikan.
Tumbuh baik di dataran rendah. Minyak dilem biasa digunakan sebagai campuran
minyak wangi. Tanaman ini diperbanyak dengan setek batang. (1/5 x 318= 64 kata,
ditulis 62 kata)
Tanaman ketiga ialah
Kembang Kantil. Nama ilmiah tanaman ini ialah Michelia champaca. Kembang kantil termasuk suku cempaka –
cempakaan. Tinggi pohonnya antara 15 – 30 m. Bunganya berbau harum.
Perbanyakkannya dengan setek batang yang cukup tua. Bunga kantil dimanfaatkan
dalam industry minyak wangi dan menjadi hiasan penting dalam pernikahan adat
Jawa. (1/5 x 273= 55 kata, ditulis 49 kata)
Tanaman keempat ialah
Kemenyan. Pohon kemenyan bernama ilmiah Sytrax
benzoin. Tinggi pohonnya antara 8 - 34 m dan garis tengahnya sampai 35 cm.
Tunasnya dan lembaran daun bagian bawah berbulu putih. Kayunya berwarna coklat
muda. Kayu Kemenyan merupakan getah yang mengering, yang keluar dari kulit
batang yang dilukai. Kemenyan dimanfaatkan untuk campuran rokok kemenyan, obat
dan bahan kosmetika. Diperbanyak dengan biji. (1/5 x 304= 61 kata, ditulis 61
kata)
Tanaman kelima ialah
Melati. Melati bernama botani Jasminum
sambac. Jenis ini termasuk ke dalam
suku melati – melatian. Tanaman ini berupa perdu tegak ataupun agak merambat
yang tumbuhnya menahun. Tingginya mencapai 3 m. Bunganya berwarna putih bersih,
berbentuk terompet yang terdiri atas 8 atau lebih daun bunga. Perbungaannya
terdiri atas 2 – 3 bunga. Perbanyakannya dengan setek. Dibudidayaakan untuk
bunganya sebagai bahan campuran industri teh, pengharum, penyedap, dan bunga
hias. (1/5 x 341= 68 kata, ditulis 68 kata)
Tanaman keenam ialah
Selasih Mekah. Tanaman ini bernama ilmiah Ocimum
gratissimum. Tingginya antara 1 – 2,5 m. Daunnya yang pinggirannya
bergerigi dan berbau sangat keras. Daunnya mengandung atsiri yang berisi
thymol, eugenol dan ocimene. Yang terakhir digunakan sebagai bahan pembuatan
minyak wangi. Pengembangbiakkannya dengan biji. (1/5 x 218= 44 kata, ditulis
44)
Tanaman ketujuh ialah
Serai Wangi. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Cybopongon winterianus. Yang paling dibutuhkan dari tanaman ini
ialah daunnya yang mengandung minyak atsiri. Daunnya bila diremas baunya jauh
lebih kuat dibandingkan serai dapur. Serai wangi menghasilkan minyak citronella
yang mengandung citronella sebanyak 40 – 50 % dan geraniol sebanyak 30 – 40 %.
Minyak citronella juga digunakan untuk membuat menthol sintetis dan dipakai
dalam ramuan obat tradisonal. (1/5 x 339= 68 kata, ditulis 66 kata)
Kelompok kelima ialah
bahan makanan dan minuman. Tanaman pertama ialah Jamur Merang atau Jamur Dami. Memiliki
nama ilmiah Volvariella volvacea.
Tubuh buahnya biasa dijadikan campuran masakan, misalnya sebagai campuran mie,
cap cay, sup, ayam panggang, dan lain – lain. Jamur merang dikembangbiakkan
dengan cara dan di tempat khusus. (1/5 x 340= 68 kata, ditulis 47 kata)
Tanaman kedua ialah
Jagung. Jagung memiliki nama ilmiah Zea
mays. Tanaman ini merupakan tanaman yang sudah tidak asing di Indonesia.
Tanaman ini menyerupai rumput yang bertubuh kuat dan berumpun sedikit. Tingginya
mencapai 3 m. Dunnya berbentuk pita. Bunganya tersusun dalam karangan yang
berbeda antara yang jantan dan betina. Karangan jantan berbentuk malai
sedangkan betina bongkol. Biji yang masak berwarna putih, kunimg, dan ungu.
Perbanyakanya dengan bijinya. Jagung ditanam terutama untuk bijinya yang
dimanfaatan sebagai bahan pangan dan lain – lain. (1/5 x 347= 69 kata, ditulis
69 kata)
Tanaman ketiga ialah
Sorgum. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Sorghum
saccharatum. Tanaman ini termasuk ke dalam suku rumput – rumputan.
Tingginya berkisar 0,5 – 6 m. Perbanyakannya dengan biji atau setek batang.
Para ahli berpendapat bahwa sorgum berasal dari Afrika Timur Laut. Kegunaan
sorgum cukup banyak, antara lain sebagai bahan pangan, bir, makanan ternak, dan
bahan perekat. Dari perasan air batangnya bisa dibuat sirup. (1/5 x 330= 66
kata, ditulis 62 kata)
Tanaman keempat ialah
Cingcau atau Trawulu. Salah satu macam minuman penyegar yang berasal dari daun Cyclea barbata. Batangnya memanjat.
Panjangnya antara 2 – 16 m. Umumnya daunnya dijadikan minuman penyegar, dapat
pula dijadikan obat demam. Diperbanyak dengan setek batangnya dan memerlukan
batang inang. (1/5 x 216= 43 kata, ditulis 42 kata)
Tanaman kelima ialah
Kopi Arabika. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Coffea Arabica. Tanaman ini termasuk ke dalam suku kopi – kopian.
Tanamannya merupakan perdu yang tinggi dan bisa mencapai 10 m. Daunnya bundar
telur memanjang dengan ujungnya runcing. Buahnya adalah buah batu, berwarna
hijau waktu muda, merah keungu – unguan bila masak, dan berubah hitam setelah
dikeringkan. Perbanyakannya dengan biji, setek atau sambungan. Yang diambil
adalah bijinya yang kemudian diolah menjadi minuman. (1/5 x 352= 70 kata,
ditulis 70 kata)
Tanaman keenam ialah
Kopi Robusta. Tanaman ini bernama ilmiah Coffea canephora. Diperkebunan tingginya
mencapai 4 m. Daunnya berbentuk lonjong, lebar, dengan pangkal tumpul,
sedangkan ujungnya runcing. Buahnya termasuk buah batu, berwarna merah cokelat
kebiru – biruan kalau sudah masak. Kopi ini berasal dari Afrika. Kopi ini dapat
diperbanyak dengan biji, setek atau sambungan. Kopi robusta diambil bijinya
untuk dijadikan minuman. Ekspor kopi ini lebih baik daripada kopi arabika. (1/5
x 341= 68 kata, ditulis 67 kata)
Tanaman ketujuh ialah
Teh. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Camelia
sinensis. Daunnya tunggal, lebar, berbentuk jorong dengan tepi yang
bergerigi. Bunganya yang keluar dari ketiak daun, berwarna putih, dan harum
baunya. Buahnya adalah buah kotak. Teh dapat diperbanyak dengan biji, setek,
sambungan atau cangkokkan. Panen dilakukan dengan memetik kuncup daun pertama
saja. Yang dimanfaatkan adalah daunnya sebagai minuman dan obat tradisional. (1/5
x 364= 73 kata, ditulis 61 kata)
Kelompok
terakhir, kelompok keenam ialah bahan industri. Tanaman pertama ialah Getah
Sundi atau Getah Sontek. Getah Sundi bernama ilmiah Payena leerii. Tingginya 20 – 38 m dan garis tengah batangnya 45 –
70 cm. Daunnya yang muda berbulu halus. Getahnya diambil dari daunnya. Getah
sundi dimanfaatkan untuk pembuatan pembungkus kabel, alat bedah, dan lain -
lain . Diperbanyak dengan biji, cangkok, dan setek. (1/5 x 305= 61 kata,
ditulis 61 kata)
Tanaman kedua ialah Gom
Arab. Gom arab merupakan penghasil sejenis perekat alami. Bernama ilmiah Acacia Arabica. Ukuran tubuhnya beragam
dari perdu sampai pohon yang tingginya antara 15 – 20 m. Polongnya yang
mengandung tannin dan pepangannya untuk bahan penyamak kulit. Daunnya yang tak
mengandung tannin dijadikan bahan pembuatan tinta. Perkembangbiakkannya dengan
biji. (1/5 x 277= 55 kata, ditulis 51 kata)
Tanaman ketiga ialah
Jati. Jati memiliki nama ilmiah Tectona
grandis. Pohon ini berbatang besar dan tingginya dapat mencapai 45 m.
Tanaman ini diperbanyak dengan biji. Jenis ini ditanam untuk kaunya yang baik
untuk perabotan rumah, pembuatan kereta, kapal, jembatan, dan lain – lain.
Kulit, akar dan daunnya dapat digunakan sebagai pewarna alami. Daunnya juga
dimanfaatkan untuk obat – obatan. (1/5 x 346= 69 kata, ditulis 57 kata)
Tanaman keempat ialah
Kamper atau Kapur Barus. Kamper memiliki nama ilmiah Cinnamomum camphora. Merupakan pohon yang tingginya antara 20 – 30
m. Daunnya bertulang utama 3 buah dan berbau kamper bila diremas. Senyawa
kamper diperoleh dari kayunya. Kegunaan utama untuk bahan desinfektan. Kamper
dipakai pula sebagai bahan campuran pada pembuatan seluloid dan sebagai bahan
obat – obatan. Kamper diperbanyak dengan biji. (1/5 x 303= 61 kata, ditulis 59
kata)
Tanaman kelima ialah
Karet. Karet memiliki nama ilmiah Hevea
brasiliensis. Berbentuk pohon yang tingginya mencapai 25 m. Daunnya
lonjong. Buahnya beruang 3, berbiji besar, dan beracun. Perbanyakannya dapat
dilakukan dengan bijinya, atau secara tempelan mata atau tempelan tunas. Hasil
utama dari pohon ini adalah getah (latex) dari kulit batang. Getah tersebut
dimanfaatkan untuk pembuatan ban mobil, bola, dan lain – lain. (1/5 x 312= 62
kata, ditulis 60 kata)
Tanaman keenam ialah
Kina Bulu. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Cinchona
pusbescens. Jenis ini merupakan penghasil kina yang berasal dari Amerika
Selatan (Equador dan Peru). Mempunyai perawakan berbentuk pohon yang mencapai
tinggi 17 m. Duduk daunnya berhadapan. Bagian ujung – ujung cabang atau ranting,
begitu pula bunganya yang berwarna merah cokelat dan buahnya juga berbulu.
Tetapi tanaman ini kurang menguntungkan untuk menghasilkan kina tetapi baik
sebagai batang pokok okulasi dengan batang ata jenis lain yang menghasilkan
kina lebih baik darinya karena memiliki ketahanan yang kuat. Perbanyakannya
dengan biji. Pemanenannya dengan system penjarahan bertahap. Yang diambil
adalah kulit kayunya yang mengandung alkaloid. (1/5 x 308= 62 kata)
Tanaman ketujuh ialah
Tarum, Nila atau Indigo. Tarum bernama ilmiah Indigofera. Merupakan penghasil salah satu bahan pewarna. Pada
umumnya jenis tarum berupa perdu 1 – 2,5 m dengan perdaunan yang menyirip.
Selain itu sebagai bahan pewarna, jenis – jenis tertentu memiliki kegunaan
lain, antara lain untuk obat karena kandungan indigotinnya, pupuk hiaju,
sebagai penahan erosi dan menaikkan kesuburan tanah. Diperbanyak dengan setek.
(1/5 x 300= 60 kata, ditulis 60 kata)
Tanaman kedelapan ialah
Tembakau. Tembakau sudah lama dikenal di Indonesia. Dalam ilmu tumbuh – tumbuhan
disebut Nicotiana tabacum dan
termasuk suku terung – terungan. Tanaman ini berupa semak setahun yang tegak
dan sedikit percabangannya. Tingginya mencapai 2,5 m. Daunnya berbentuk bundar
telur memanjang dan berbulu halus. Bunganya membentuk terompet. Warnanya merah
muda. Buahnya buah kotak berbentuk bulat telur memanjang. Pebanyakannya dengan
biji. Tembakau dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan cerutu dan rokok. (1/5 x 350=
70 kata, ditulis 68 kata)
Tanaman kesembilan ialah Merawan. Merawan
bernama ilmiah Hopea mengarawan.
Damarnya keluar dari batang atau cabang, berwarna kuning tua. Damar mata kucing
digunakan sebagai campuran pada proses pembatikkan, untuk lampu dan obor.
Merawan diperbanyak dengan biji. (1/5 x 184= 37 kata, ditulis 35 kata)
Buku ini ditulis oleh
sebuah tim yang diketuai oleh Setijati Sastrapradja. Lahir di Kartoharjo,
Madiun, Jawa Timur pada tanggal 30 Desember 1935. Bergelar doctor dari
Universitas Hawaii. Ia pernah menempu pendidikan, di antara lain Sekolah Rakyat
Pendawa, Madiun(1948), SMP 1, Madiun(1952), SMA B, Madiun(1955), Akademi
Biologi, Bogor(1959), North California State College, AS(1963), dan Universitas
Hawaii, AS(Ph. D. 1967). Ia juga
berpengalaman di bidangnya. Ia sudah pernah menyabet berbagai jabatan
diantaranya teknisi treub labolatorium, Bogor(1959), asisten dosen Universitas
Hawaii, AS(1936-1966), asisten Riset East West Center, Hawaii, AS(1966-1967),
asisten peneliti lembaga biologi nasional(LBN), LIPI(1969-1971), kepala bagian
morfoligi LBN, LIPI(1971-1973), direktur LBN, LIPI(1973-sekarang), dan anggota
Dewan Riset Nasional(DRN),(1984-sekarang). Serta juga pernah menjadi sekertaris
komisi pelestarian Plasma Nutfah(1976-sekarang) dan wakil ketua 1 tim pembina
taman burung dan musium komodo TMII(1980-sekarang).
Kelebihan:
a. Masalah yang dibicarakan
Buku ini telah sangat
baik dalam komposisinya. Berbeda dengan buku lain. Buku ini menyajikan
penjelasan yang lebih lengkap dan terperinci dibandingkan buku lain. Itu
terlihat jelas dalam penulisan asal usul, cara pengembangbiakan tanaman – tanaman
industri, nama – nama daerah tanaman – tanaman industri yang dijelaskan dan hal
– hal lain yang berkaitan dengan tanaman – tanaman industri yang dijelaskan. Menjadi
sebuah kelebihan tersendiri dalam komposisi buku ini. Dengan kelengkapan 90%
dalam penjelasannya, buku ini sangat layak untuk dikatakan baik.
b. Kebahasaan
Ø
Ejaan
Buku
ini telah menggunakkan ejaan yang benar dalam setiap katanya. Sesuai dengan
Ejaan yang Telah Disempurnakan. Penulisan kata yang tepat telah mencapai 90 %.
Walau masih ada beberapa kata yang salah tetapi tetap buku ini sudah dapat
dikategorikan baik dalam ejaan.
Ø
Tanda baca
Tanda
baca dalam buku ini sudah sangat baik. Tanpa ada kesalahan dalam penggunaan
tanda baca dengan tepat dan benar. Contoh yang baik seperti pada kalimat
berikut, Cengekeh berasal dari beberapa
pulau kecil di Maluku dan dari sinilah tumbuhan ini menyebar ke daerahya –
daerah di sekitarnya yaitu Jawa, Sumatra dan pulau – pulau Indonesia lainnya;
juga ke Asia Tenggara, Sri Lanka, Mauritius, Reunion, Malagasi, Zanzibar, dan
pulau – pulau di Hindia Barat.(Halaman 19).
Ø
Pilihan kata
Sama
seperti penggunaan tanda baca, pilihan kata dalam buku ini sudah sangat baik
dan tanpa ada kesalahan. Karena telah menggunakan kata – kata yang tepat dan
benar. Contoh yang baik seperti pada kalimat berikut, Perubahan dalam proses
evolusi di tempatnya yang baru di Asia banyak dialaminya sehingga bentuk
luarnya sudah agak berbeda dengan nenek moyangnya yang kini tumbuh di Amerika
Selatan. (Halaman 45)
Ø
Keefektifan kalimat
Untuk
keefektifan kalimat buku ini sudah sangat baik. 99% telah baik tanpa kesalahan
dalam setiap kalimatnya. Juga setiap kalimat dalam buku ini tidak terbelit –
beliit dalam setiap penjelasannya. Hanya ada sebuah kesalahan kecil untuk
keefektifan kalimat.
Kelemahan
:
a. Masalah yang dibicarakan
Untuk
masalah yang dibicarakan buku ini hampir tidak perlu dikomentari lagi. Hanya
untuk beberapa masalah ada yang hanya janggal atau belum terbahas sepenuhnya.
Seperti halaman 75 dan 77 yang masih kurang dalam penjelasannya.
b. Kebahasaan
Ø
Ejaan
Dalam
buku ini telah baik dalam penulisan ejaannya tetapi masih ada beberapa yang
masih salah, yaitu:
à Dalam
bahasa Inggeris umum disebut shallot, sedang nama ilmiahnya ialahh Allium cepa var. ascalonicum.(halaman
9); Di Malaya disebut ‘buah keras’ karena bijinya yang sangat keras, sedang
dalam bahasa Inggeris dinamakan ‘candle nut’.(halaman 61); Dalam bahasa
inggeris dikenal dengan nama “oil-palm”.(halaman 55). Penulisan kata Inggeris,
seharusnya ditulis Inggris.
à Daunnya
kadang – kadang juga dipakai sebagai obat tradisionil. (halaman 81). Penulisan
kata tradisionil, seharusnya ditulis tradisional.
à Oleh
karena itu, di dataran rendah jenis ini umum ditanam orang, menggantikan kopi arabika,
sekalipun mutunya kalah bila dibandingkan dengan kopi arabika, karena kadar
caffeinenya yang rendah. (halaman 69). Penulisan kata caffeine, seharusnya ditulis
kafein.
Ø Tanda
baca
Untuk
tanda baca tidak ada kesalahan seperti yang telah dituliskan dalam lampiran
kelebihan. Karena 100% tanda baca telah benar digunakan.
Ø Pilihan
kata
Sama
seperti tanda baca, pilihan kata juga telah sangat baik karena 98% kata dalam
buku ini merupakan bahasa Indonesia yang asli dan hanya 2% merupakan kata
serapan. Jadi sudah dapat dikatakan sangat baik.
Ø Keefektifan
kalimat
Kalimat
– kalimat dalam buku ini telah baik namun masih ada beberapa kalimat yang belum
efektif, yaitu:
à Pendeknya,
hampir semua bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan. (halaman 53). Kata pendeknya
kurang tepat digunakan dalam kalimat tersebut, sebaiknya menggunakan kata
singkatnya.
à Kandungan
miyakpun berbeda, bergantung pada macam kelapanya.(halaman 53). Kalimat ini
masih belum efektif,seharusnya ditulis menjadi; Kandungan minyak pun berbeda,
tergantung pada jenis kelapanya.
à Di
Malaya disebut ‘buah keras’ karena bijinya yang sangat keras, sedang dalam
bahasa Inggeris dinamakan ‘candle nut’.(halaman 61); Dalam bahasa Inggeris umum
disebut shallot, sedang nama ilmiahnya ialah Allium cepa var. ascalonicum.(halaman
9). Penggunaan kata sedang dalam kalimat – kalimat di atas kurang efektif
seharusnya menggunakan kata sedangkan.
Penggunaan singkatan pada setiap
penjelasan dalam buku ini merupaka hhal yang baik namun juga harus disertai
dengan kepanjangan dari setiap singkatan – singkatan tersebut sehingga mudah
dimengerti. Jika tidak akan membingungkan pembaca dalam membacanya. Juga buku
ini memiliki kekurangan pada kelengkapan buku. Buku ini tidak disertai
glosarium, indeks dan biografi penulis. Yang merupakan elemen penting dalam
sebuah buku.
Penutup
A. Kesimpulan
Buku
ini menjelaskan tentang tanaman – tanaman bahan industri yang berperan penting
dalam berbagai industri yang masih belum banyak dikenali oleh masyarakat. Buku
ini sangat baik dibaca oleh pelajar mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama)
sampai perguruan tinggi, petani, dan pengusaha. Buku ini menjelaskan pengetahuan
hal – hal minimum yang harus diketahui oleh pembacanya dengan singkat, jelas
dan sangat berbobot. Karena itu buku ini sangat baik dibaca bagi orang – orang
yang masih pemula dalam bidang tanaman industri.
B. Solusi
1. Kekurangan
yang terdapat dalam buku ini terhitung sedikit. Untuk kekurangan dalam masalah
yang dibahas seharusnya penjelasan – penjelasan tentang tanaman – tanaman
tersebut dijelaskan lebih lengkap dan juga mungkin seharusya kekurangan
kelengkapan itu dengan menambahkan hal – hal lain yang berkaitan dengan tanaman
– tanaman yang dijelaskan.
2. Untuk
ejaan sebaiknya semua kata dalam buku ini ditulis sesuai dengan KBBI(Kamus
Besar Bahasa Indonesia). Agar tidak membingungkan pembaca.
3. Untuk
keefektifan kalimat seharusnya penulis lebih teliti untuk menggunakan kalimat –
kalimat yang lebih efektif dan tidak berbelit – belit. Menggunakan kata – kata
yang tepat, sesuai dan mudah dipahami agar tidak membingungkan pembaca.
4. Juga
untuk penggunaan singkatan – singkatan seharusnya disertai dengan
kepanjangannnya. Agar tidak membingungkan pembaca. Yang terakhir buku ini juga
harus dilengkapi dengan glosarium, indeks, dan biografi penulis agar lebih
lengkap.
Nama : Ana Lumna
Kelas : IXA