Resensi
2. Pengarang :
Andrea Hirata
3. Penerbit :
Bentang Pustaka
4. Tahun Terbit :
2005
5. Tebal :
xxxiv, 529 halaman
Prajurit
Mimpi
Laskar
Pelangi berlangsung di desa
Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Dimulai dengan pertama kali masuk
sekolah. Sepuluh anak kurang mampu yang bersekolah di sebuah sekolah yang sudah
hampir roboh, sekolah Muhammadiyah. Sekolah itu terancam ditutup oleh dinas
pendidikan Provinsi Sumatera Selatan bila tidak memenuhi permintaan sepuluh
orang murid. Pada awalnya hanya datang sembilan orang murid saja. Naun pada
akhirnya datanglah sang penyelamat yang membuat sembilan orang anak lainnya.
Bisa mulai merajut mimpi mereka di bangku sekolah.
Cerita pun dimulai. Mulai dari
penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka
yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan
namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek,
pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya
bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa
Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah! Mereka,
Laskar Pelangi – nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap
pelangi – pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya
pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena
kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17
Agustus, dan kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs.
Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan
lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa
dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah
Lintang yang memaksa sang jenius cilik itu putus sekolah dengan sangat
mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang
berjuang merantau ke luar pulau Belitung dan akhirnya kembali ke kampung halamannya.
Sebuah kisah yang sangat manis.
Kisah persahabatan dan semangat anak – anak yang senang bermimpi mengejar cita
– cita. Walau mereka terpurukkan oleh keadaan. Namun, kegembiraan dan canda
tawa muda telah menghapus semua. Anak – anak yang masih polos yang selalu
berusaha untuk menjadi lebih baik dan membanggakan orang – orang yang
dicintainya dengan usaha yang gigih. Sebuah kisah yang sangat inspiratif dan
mengharukan dari sang penulis yang ingin dibagiakan kepada pembacanya. Pesan –
pesan dan motivasi menjadi daya tarik tersendiri. Kisah yang juga sangat
menggangkat kedaerahan dan digarap dengan kocak menjadikannya nyaman untuk
dibaca dan dinikmati oleh pemabcanya. Tetapi untuk berbagia kata – kata ilmiah
yang banyak cukup mengganggu kenyamanan pembaca dalam menikmati isi buku.
Walaupun nampak bahwa penggunaan kata-kata ilmiah itu juga untuk memberikan
kesan cerdas pada sang tokoh.
Manfaat : Sebagia buku motivasi yang
menggugah seseorang untuk pantang menyerah mengejar impiannya. Walaupun di
tengah keadaan terburuk sekalipun. Berserta persahabatan yang erat diantara
anak-anak yang mungkin dewasa ini mulai renggang di kalangan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar